
Polisi Fiji – Disediakan
Jayapura, Jubi – Sebuah desakan ditujukan kepada Fiji sebagai negara untuk memperkuat komitmennya agar segera mengakhiri budaya penyiksaan dan kebrutalan aparat polisi serta personil militer Fiji.
Forum Konstitusi Penduduk (CCF) mengatakan saat ini terserah pada Direktur Kantor Penuntut Umum dan sistem pengadilan di Fiji untuk mengakhiri praktek impunitas. Siaran lembaga CCF ini mengatakan ada kepentingan umum nasional yang kuat bagi lembaga penuntut umum itu untuk menjelaskan keputusannya yang dikeluarkan pekan lalu yang menjatuhkan tuduhan pembunuhan terhadap delapan polisi dan seorang perwira militer atas kematian Vilikesa Soko.
Vilikesa Soko meninggal di rumah sakit kerena menderita luka parah setelah berada dalam tahanan. Soko ditahan atas tuduhan perampokan di Nadi.
CCF mencatat bahwa jaksa telah menjatuhkan hukuman dengan tuduhan pemerkosaan. Namun, lembaga ini juga mengatakan, sekarang tidak mungkin menindak para pelaku dari aparat polisi dan militer tersebut. Lanjut pernyataan itu, untuk penyiksaan yang mengerikan akan diberikan hukuman yang proporsional sesuai beratnya pelanggaran.
Desakan ini diberikan kepada Direktur Kantor Penuntut Umum untuk menahan petugas keamanan untuk memperhitungkan tindakan perlakuan kejam dan merendahkan martabat manusia.
Dalam kasus terpisah bulan lalu, Kantor penuntut umum menetapkan tiga petugas polisi dan dua anggota militer atas tuduhan melakukan serangan seksual kepada tahanan yang kabur dari penjara. Dua orang aparat tersebut juga berada di antara sembilan tersangka lainnya yang didakwa atas dugaan pemerkosaan terhadap Vilikesa Soko. (Yuliana Lantipo)