Papua No. 1 News Portal | Jubi
Beijing, Jubi – Pertambangan yang diserang sekelompok orang bersenjata dan menculik lima warga negara Cina di Kongo milik warga negara Amerika Serikat. Pernyataan Kedutaan Besar Cina di Kongo dikutip Global Times, Kamis, (25/11/2021) menyebutkan perusahaan tambang bernama Bayond Mining itu milik warga AS itu, baru saja terdaftar di Provinsi Sud Kivu, Kongo.
Areal pertambangan di Kongo tersebut diserang kelompok bersenjata tak dikenal pada Minggu (21/11/2021) hingga menyebabkan seorang petugas kepolisian setempat tewas.
Lima orang pekerja berkewarganegaaraan Cina yang diculik sejauh ini dalam keadaan selamat. Perwakilan perusahaan tersebut secara legal milik warga negara AS, bukan milik warga negara Cina seperti yang dilaporkan beberapa media asing sebelumnya, demikian Kedubes.
Baca juga : Pemutusan jaringaninternet diklaim-bantu-kurangi penculikan di Nigeria
Penculikan pastor di Haiti disiarkan langsung di facebook
Enam dari 136 siswa yang diculik d Nigeria meninggal
Menurut Kedutaan, selain warga Cina, beberapa warga negara asing lain juga menghadapi serangan dan penculikan.
Kementerian Luar Negeri Cina (MFA) sebelumnya mengingatkan warganya di beberapa negara untuk meningkatkan kewaspadaan seiring dengan insiden penculikan di Kongo. MFA menyarankan warganya di luar negeri untuk selalu berkomunikasi dengan kantor perwakilan pemerintah Cina di berbagai negara. (*)
Editor : Edi Faisol