
Salah seorang petugas Dispenda yang dirawat intensif di RSDH, akibat pengeroyokan yang terjadi di Swalayan Mega Waena, Rabu (4/11/2015) – Jubi/Munir
Jayapura, Jubi – Kapolres Kota Jayapura, Jeremias Runtini mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan proses lidik terhadap kasus penganiayaan oleh sejumlah oknum masyarakat di Waena yang mengakibatkan satu dari tiga staf dispenda saat ini menjalani perawatan di RS Dian Harapan, Kota Jayapura, Papua.
“Masih lidik, belum pemeriksaan saksi, kita masih cari saksi di sekitar lokasi kejadian,” kata Jeremias di Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen) Abepura, Kamis (5/11/2015).
Diakui upaya Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Jayapura untuk menempatkan staf dalam melakukan uji potensi parkir sekaligus merekrut juru pakir itu sangat baik hanya saja perlu dilakukan pendekatan yang lebih kepada masyarakat di kawasan tersebut.
”Mereka tidak sosialisasikan dengan baik, ”ini pemahaman saya” sehingga ada resistensi/penolakan itu,” ungkapnya.
Ia menambahkan, akan beda kejadiannya, misalnya mama–mama penjual pinang mau ditertibkan. “Saya sampaikan “mama- mama punya ini (meja jualan-red) mau kita tata” Kita minta mama minggir dulu, tempatnya kita kasih tanda, nanti kita tulis nama, dan mereka terima,” ungkapnya.
Pelaku tindak kriminal tersebut, kata Rontini akan dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan dan pengrusakan dengan hukuman 5 tahun penjara.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendapatan Kota Jayapura, Fachruddin Pasolo mengharapkan aparat Kepolisian Daerah Kota Jayapura, khususnya Polsek Abepura menangkap pelaku pengoroyokan terhadap sejumlah staf Dispenda tersebut.
“Saat mereka (staf Dispenda-red) sudah mau pulang, ada segerombolan orang yang tidak bertanggungjawab dan keroyok mereka, semua dikejar, dipukul dengan balok sampai ada satu masih di UGD,” katanya.
“Bagian belakang kepalanya mungkin ada pendarahan sampai dia Opname, kemudian Budi (staf Dispenda- red) itu pecah di kepala,dan satunya lagi lecet kena balok saat dipukul. Semua sudah divisum oleh Polisi,” kata Pasolo. (Munir)