Puskesmas Muting, termasuk puskesmas yang memiliki fasilitas lengkap termasuk ruang rawat inap – Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Stefanus Osok mengakui jika sejumlah petugas kesehatan seperti bidan maupun perawat yang ditempatkan di kampung-kampung, melarikan diri setelah beberapa minggu melaksanakan tugas pelayanan.
“Berbagai fasilitas di kampung termasuk puskesmas pembantu (pustu) telah ada dan siap di tempati. Namun, masih juga ada keengganan dari mereka untuk melaksanakan tugasnya sebagaimana biasa,” ungkap Osok saat ditemui Jubi Jumat (13/11/2015).
Lebih lanjut Osok menegaskan, petugas medis yang menghilang secara diam-diam dari tempat tugasnya, tetap dipanggil dan diberikan teguran keras. “Memang ada beberapa faktor hingga mereka tidak betah tinggal di tempat tugas seperti jauh dari suami dan beberapa hal teknis lain,” ujarnya.
Hal tersebut, demikian Osok, menjadi persoalan juga. “Ya, disatu sisi, memang keluarga tidak boleh terpisah. Tetapi disisi lain, tugas dan tanggungjawab yang diberikan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat, harus tetap dijalankan sebagaimana biasa,” katanya.
Lebih lanjut Osok mengungkapkan, meskipun di sejumlah kampung belum ditempati tenaga medis, namun saat ini, di 24 puskesmas yang ada di Kabupaten Merauke, telah ada dokter. Dengan demikian, mereka bisa melakukan pelayanan kesehatan tiap bulan ke kampung-kampung.
Ditambahkan, dengan semkain banyak tenaga medis yang ditempatkan di kampung maupun distrik, maka pelayanan kesehatan akan jauh lebih baik. Selain itu, kegiatan penyuluhan secara rutin oleh petugas untuk menyadarkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan, dari waktu ke waktu mengalami perubahan.
Kepala Distrik Ulilin, Fransiskus Kamijai beberapa waktu lalu mengatakan, kegiatan pelayanan kesehatan oleh petugas kesehatan di wilayah tugasnya, berjalan dengan baik. “Ketika saya kunjungan kerja ke kampung-kampung, petugas medis selalu berada di tempat tugasnya,” ungkap Frans. (Frans L Kobun)