Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15452

YASOLPAP Sosialisasi Kegagalan Otsus kepada 300 Pedagang Asli Papua

$
0
0
Ratusan Mama pedagang asli Papua ketika mengikuti sosialisasi yang digelar YASOLPAP di Kota Sorong, Senin - Jubi/Niko MB

Ratusan Mama pedagang asli Papua ketika mengikuti sosialisasi yang digelar YASOLPAP di Kota Sorong, Senin – Jubi/Niko MB

Sorong, Jubi – Yayasan Solidaritas Pedagang Asli Papua (YASOLPAP) Kota Sorong, Papua Barat menggelar rapat konsolidasi dan sosialisasi organisasi kepada sedikitnya 300 pedagang asli Papua. Sebagian besar pedagang tersebut adalah mama-mama Papua.

YASOLPAP juga menyosialisasikan kegagalan otonomi khusus (otsus) yang sudah sekitar 11 tahun berjalan. Otsus dinilai tidak menyentuh ekonomi kerakyatan di Kota Sorong.

Ketua YASOLPAP, Beni Jitmau kepada Jubi di Sorong, Senin (16/11/2015) mengatakan, sesuai tesis dan penelitian yang dilakukan dan hasil kajian dari berbagai survei Universitas Cenderawasih (Uncen), Universitas Papua (Unipa), Universitas Hasanudin (Unhas) dan Universitas Gajah Mada (UGM) di Papua, disebutkan bahwa otsus tidak menyentuh ekonomi kerakyatan orang asli Papua di Kota Sorong.

“Sejak penelitian saya untuk judul tesis yang saya buat, otsus itu gagal, khusus ekonomi kerakyatan bagi orang asli Papua (OAP),” katanya.

Mengatakan, banyak OAP yang berada di pinggir jalan berjualan, pada zaman otsus. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar pemerintah membangun sumber daya manusia OAP, bukan hanya membangun sarana dan prasarana di Tanah Papua.

”Mubazir sarana fisik sebagian besar, jalan dibuat bagus dari kampung ke kampung. Namun penggunaannya tidak efektif. Pasar yang di bangun tidak digunakan, terkesan mubazir, seperti yang terdapat di kampung-kampung menggunakan dana APBD miliaran rupiah,” katanya.

Pihaknya lantas menyosialisasikan bagaimana OAP harus menguasai pasar yang selama ini dikuasi oleh pedagang non OAP, seperti di pasar Remu, Rufei dan Boswesen.

“Kami belum punya data, kami hanya pencerahan pengenalan yayasan YASOLPAP Kota Sorong. Setelah itu barulah diatur manajemen uang dan lainnya,” kata dia.

Oleh karena itu, ia mengharapkan dukungan pemerintah setempat. Dirinya bahkan sudah berkoordinasi dengan solidaritas pedagang asli Papua (SOLPAP) di Jayapura, Papua ihwal kegiatan tersebut.

Sementara Mama Meri Pangbray, salah seorang pedagang asli Papua mengaku tidak mengetahui adanya YASOLPAP yang bakal mengakomodir pihaknya. Oleh karena itu, ia mengaharapkan agar kehadiran YASOLPAP bisa membawa dampak positif bagi pengembangan usaha Mama-mama Papua.

“Saya kaget kok sudah lama saya berdagang baru kali ini ada yayasan kami untuk pedagang Papua. Coba dari dulu ka supaya kita tidak susah minta uang untuk melanjutkan usaha kita,” kata Mama Meri. (Niko MB)

 

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15452

Trending Articles