Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15156

Hari Disabilitas, PYH Gelar Penyuluhan di SLB Pembina Waena

$
0
0
Kordinator World Disability Day Kota Jayapura, Gian Paleon saat menggunting kuku dari siswa SLM Pembina Buper, Waena, Kota Jayapura, Kamis (03/12/2015) - Jubi/Abeth You

Koordinator World Disability Day Kota Jayapura, Gian Paleon saat menggunting kuku dari siswa SLM Pembina Buper, Waena, Kota Jayapura, Kamis (03/12/2015) – Jubi/Abeth You

Jayapura, Jubi – Sedikitnya delapan puluh siswa dan siswi yang sedang menjalani proses belajar mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Pembina Bumi Perkemahan Waena, Kota Jayapura, Papua mengikuti penyuluhan tentang kebersihan dari Papua Youth Health (PYH).

Koordinator Hari Disablitasi dari PYH Kota Jayapura, Gian Paleon mengatakan kegiatan itu dilakukan bertepatan dengan hari disabilitas sedunia, Kamis (3/11/2015).

“Jadi kami adalah salah satu organisasi kesehatan yang kami fokus khusus untuk anak-anak di Jayapura. Hari ini juga kami sepakat untuk melakukan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan sehat kepada adik-adik di SLB Pembina ini,” ujar Gian Paleon.

Menurut Gian, kedatangan pihaknya guna melakukan penyuluhan dan bermain-main bersama serta mengajarkan bagaimana mencuci tangan yang baik dan benar juga menggunting kuku.

“Supaya pada akhirnya adik-adik ini bisa sadar dan mandiri. Kami percaya secara fisik mereka terlihat terbatas, tapi dengan usaha yang kami lakukan hari ini kami yakin mereka bisa sehat seperti orang lain,” katanya.

Ia menambahkan, komunitas-komunitas yang peduli dengan kesehatan, diminta agar lebih peduli terhadap warga Kota Jayapura, khususnya yang adik-adik penyandang disabilitas terkait dengan kebersihan diri mereka. “Supaya semua masyarakat yang ada di Papua bisa sehat adanya,” katanya.

Wakil Kepala Sekolah (Waskasek)Kesiswaan SLB Pembina, Sunardi mengatakan, siswa yang terdaftar tersebut dari tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sunardi menjelaskan, dari semua tingkatan itu pihaknya melayani tuna netra, tuna runggu, keterlambatan intelektual (tuna grahita), tuna daksa (fisik), autis (gangguan konsetrasi dan perhatian).

“Setelah saya baca surat dari PYH, kami sangat respon dan menarik sekali materinya. Anak-anak di asrama tidak butuh materi, akan tetapi sudah mandiri, jadi sangat bermanfaat sekali dengan kegiatan ini,” ucapnya. (Abeth You)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15156

Trending Articles