
KNPB Sorong Raya di sela-sela ibadah syukur – Jubi/Niko
Sorong, Jubi – Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat menilai bahwa Papua dijadikan daerah operasi militer sejak dimasukkannya Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia pasca Trikora, 19 Desember 1961.
Juru Bicara KNPB Sorong, Agustinus Aud mengatakan, prakarsa masuknya Papua ke NKRI merupakan manifestasi politik Soekarno, Presiden RI kala itu.
“Untuk mengenang itu KNPB Sorong Raya menggelar doa pengucapan syukur dalam rangka peringati Hari Trikora yang bertempat di sekretariat KNPB Sorong Raya,” katanya kepada Jubi di Sorong, Sabtu (19/12/2015 )
Ia mengatakan, secara de facto dan de jure Papua sudah menjadi sebuah negara merdeka melalui New Guinea Raad yang sudah merdeka 1 Desember 1961. Namun delapan belas hari kemudian, Soekarno merebutnya dengan mengeluarkan Trikora atau tri komando rakyat.
“Dari tanggal 19 Desember 1961 sampai saat ini Papua masih di jadikan daerah operasi militer. Hari ini kami segenap rakyat Papua berduka, walaupun TNI merayakan hari di mana Papua masuk ke NKRI tapi kami rakyat Papua berduka,” katanya.
Ia mengakui seluruh elemen pergerakan Papua yang diprakarsai Aliansi Mahasiswa Papua se-Jawa dan Bali beserta KNPB melakukan aksi serentak untuk memperingati hari Trikora, 19 Desember 2015.
“Kawan-kawan lainnya juga melakukan aksi serentak lakukan doa ucapan syukur dan juga diplomasi keluar negeri,” katanya.
Tokoh pemuda Papua Klois Yable menilai, Trikora merupakan konspirasi politik untuk merebut wilayah Papua yang kaya akan sumber daya alam. Namun demikian, ia meminta untuk memperingati hari Trikora dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa. (Niko MB)