
Penandatangan pada Rapat Paripurna DPRD Waropen di salah satu hotel Jayapura, Selasa (28/12/2015) – Jubi/Alex Loen
Jayapura, Jubi – Untuk pertama kalinya, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Waropen Tahun 2016, mampu menembus angka Rp1,011 triliun lebih. Jumlah tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya semasa kepemimpinan bupati definitif.
“Diera era kepemimpinan saya sebagai penjabat bupati, APBD Waropen mampu tembus Rp1,011 triliun,” kata Penjabat Bupati Waropen, F.X Mote kepada wartawan usai Rapat Paripurna DPRD Waropen di salah satu hotel Jayapura, Selasa (28/12/2015).
Peningkatan APBD 2016, jelas Mote, disebabkan karena selama ini sumber-sumber pendapatan asli daerah yang mestinya menjadi sumber PAD tidak maksimal dilaksanakan, baik soal retribusi maupun pajak.
Oleh sebab itu, setelah pihaknya mengecek sumber-sumber pendapatan baik dari segi usaha-usaha ekonomi mikro maupun makro di Waropen, termasuk ijin-ijin usaha hampir tidak ada, termasuk pajak-pajak lain belum ada, termasuk pajak galian C belum juga diterapkan.
Untuk itu, kedepan pemerintah Kabupaten Waropen akan mengoptimalkan penerimaan daerah baik retribusi maupun pajak, termasuk sumbangan pihak ketiga dan retribusi parkir kendaraan, pesawat serta kapal.
“Ya, selama ini semua gratis, baik di pasar, pelabuhan maupun bandara, karena belum ada retribusi, sehingga kami akan lakukan penertiban sesuai aturan yang ada,” ucapnya.
Selain itu, kata Mote, pihaknya juga akan menggali penerimaan melalui optimalisasi ijin usaha, baik perikanan, sembako dan usaha lainnya, termasuk pengusaha setempat akan mulai ditertibkan untuk memberikan kontribusi kepada daerah, karena selama ini yang nampak ada pada pajak saja.
Bahkan lanjutnya, pihaknya pada 2016 memprediksi, PAD Kabupaten Waropen bisa mencapai angka Rp7 miliar, dari sebelumnya hanya Rp4,5 miliar saja.
“Itu merupakan APBD kita yang pertama menembus 1,011 triliun lebih, karena sebelumnya selalu dibawah Rp1 triliun. Jadi, tidak ada defisit dalam APBD kita pada 2016, sehingga surplus dan devisit ya nihil,” kata Mote.
Dia menambahkan, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan DPRD termasuk dengan memberikan dukungan terhadap semua alat kelengkapan dewan yang sebelumnya tidak terakomodir, termasuk pansus. Hal ini agar dewan memiliki kontribusi terhadap daerah.
“APBD tahun ini merupakan APBD yang sehat, tapi lantaran masa transisi kepemimpinan yang mengakibatkan waktunya tidak berjalan dengan tepat, namun kami sudah selesaikan bersama DPRD,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Inspektorat Kabupaten Waropen Dwi Aris Pujianto mengatakan APBD Waropen sampai menembus angka Rp1 triliun lebih merupakan yang pertama kali, dan mengenai pengawasan kami akan lakukan terhadap kegiatan semua SKPD.
Disamping itu, untuk lebih bisa meningkatkan pengawasan tentunya harus didukung dengan SDM inpektorat baik tenaga-tenaga pemeriksa ataupun auditor dengan cara meningkatkan kemampuan baik melalui diklat atau pelatihan kantor sendiri (PKS).
“Hal ini kami lakukan agar dalam melaksanakan tugas bisa sesuai dengan fungsinya, supaya program dan kegiatan bisa memenuhi tepat guna, sasaran dan tepat waktu,” kata Dwi Aris. (Alexander Loen)