Ilustrasi
Jayapura, Jubi/Antara – Kantor Bank Indonesia Perwakilan Jayapura, kini berupaya menentukan kebijakan transformasi ekonomi Papua, guna menghadapi tantangan perekonomian di masa mendatang.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Papua, Joko Supratikto, di Jayapura, Rabu (30/12/2015), mengatakan, guna menghadapi tantangan perekonomian kedepan yang lebih berat dan kompleks, Bank Indonesia Perwakilan Papua merasa perlu melengkapi ekonomi Papua melalui transformasi perekonomian. Menurut Joko, dalam upaya mempercepat proses transformasi ekonomi serta mengantisipasinya perlu “stance” kebijakan moneter.
“Kebijakan moneter BI diarahkan agar kegiatan ekonomi dapat bergerak sepadan dengan kapasitas perekonomian dan tidak menimbulkan tekanan kepada peningkatan inflasi,” katanya.
Pasalnya, dalam waktu dekat BI Perwakilan Papua bakal memperkuat jalinan koordinasi dengan Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan melalui Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan Pasar Keuangan, guna meningkatkan peran pasar keuangan yang menjadi nadi sumber perekonomian. Joko menuturkan, upaya tersebut sebagai langkah awal pembiayaan pembangunan ekonomi jangka menengah.
“Di pasar keuangan Syariah, Bank Indonesia juga akan menerbitkan ketentuan mengenai transaksi lindung nilai berdasarkan prinsip Syariah,” tuturnya.
Dia mengakui, dari sisi kebijakan memang melalui makroprudential, namun kebijakan BI bakal terus diarahkan untuk memperkuat, menjaga, memelihara stabilitas sistem keuangan. Salah satunya, lanjut Joko, penguatan serta kewenangan makroprudential, meningkatkan ketahanan permodalan perbankan, menjaga kecukupan likuiditas, memperdalam pasar keuangan, mendorong pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga yang merata. (*)