Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15083

Presiden: Aparat Harus Tegas Terhadap Penembakan di Sinak

$
0
0
Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti – Jubi/Islami

Kepala Kepolisian RI, Jenderal Badrodin Haiti – Jubi/Islami

Wamena, Jubi – Menyikapi kasus penembakan tiga anggota Polsek Sinak di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Minggu (27/12/2015), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo berharap agar aparat keamanan dapat bertindak tegas.

“Kejadian penembakan di Sinak, saya perintahkan aparat harus tegas,” katanya kepada wartawan saat melakukan kunjungan kerja ke Jayawijaya, Papua, Rabu (30/12/2015).

Sementara Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Badroidin Haiti mengungkapkan, polisi telah mengambil langkah pengejaran bersama TNI agar melakukan upaya pengejaran dan menindak tegas agar pelaku kejahatan tersebut dapat dihukum.

“Kemarin terjadi kontak tembak dan kemungkinan ada satu dari kelompok mereka (Gelagak Murib) yang meninggal, tetapi jenazahnya kita tidak berhasil ambil dan kepastian itu kita dapat dari masyarakat yang melaporkan kepada kita,” kata Kapolri ketika ditemui wartawan di Bandara Wamena, Rabu.

Ia juga mengakui, saat ini masih melakukan upaya pengejaran terhadap yang diduga sebagai pembantu penyerangan tersebut yakni BKO yang bekerja di Polsek Sinak.

“Ini kelompoknya Gelagak Talenggen dan ini merupakan kelompok yang masih muda-muda yang ingin eksis dan diakui, sementara memang BKO tersebut yang membantu namun untuk kejelasannya kita tunggu penangkapan pelaku untuk kita lakukan pemeriksaan,” katanya.

Badrodin Haiti menambahkan, kejadian selama dua tahun ini telah terjadi berulang penyerangan kepada kelompok polisi di Kabupaten Puncak dan kapolri menerangkan ada kelalaian dimana seharusnya polsek tersebut seharusnya ada pasukan brimob yang berdinas dan pada saat itu tidak ada yang ditugaskan, sehingga ada kelemahan pada polsek tersebut sehingga dapat diserang dengan mudah.

“Sebenarnya bukan kelengahan, karena mereka sebenarnya harus menjaga seperti itu dan kemungkinan ada kerja sama dengan BKO di Polsek tersebut itu yang kita yang selidiki,” tegasnya.

Bupati Puncak, Wilem Wandik mengatakan, pihaknya menyerahkan seutuhnya kasus tersebut kepada TNI dan Polri untuk mengejar kelompok TPM/OPM yang melakukan kekerasan tersebut. Pihaknya juga mendesak agar tidak ada lagi kekerasan yang terjadi.

“TNI/Polri harus mampu menangkap dan menghukum mereka karena hal seperti ini menyebabkan kemunduran karena segala kegiatan seperti ini menghambat pembangunan,” kata Wilem Wandik.

Menurut dia, masyarakat di Sinak merindukan perdamaian, sehingga mendesak agar segera mengejar para pelaku kekerasan tersebut. Pihaknya juga menuntut ganti rugi secara adat kepada para pelaku penembakan tersebut.

Menurutnya pelaku adalah Gelagak Murib yang melakukan penembakan kepada kedua orang anggota brimob pada tahun 2014. Kali ini mereka melakukan kejahatan yang serupa kembal di Polsek Sinak.

“Saya harap gunakan adat hukumnya dan itu wajib dibayar, nanti itu ditetapkan oleh tetua adat dan saya harap mereka ini menyerahkan diri agar bersama membangun Kabupaten Puncak,” katanya. (Islami)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15083

Trending Articles