
Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Pemerintah Papua Barat Heriawan Soesanto menerangkan jalur kereta api di wilayah Papua Barat berdasar usulan yang disampaikan ke Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kemenhub. Pemerintah Papua Barat mengusulkan agar jalur kereta api Papua Barat dibangun melewati wilayah Selatan Papua Barat – Jubi/cahayapapua.com
Manokwari, Jubi/Antara – Pembangunan jalur rel kereta api di wilayah Provinsi Papua Barat, akan dimulai pada tahun ini.
“Bapak presiden waktu berkunjung ke Raja Ampat beberapa waktu lalu, janji, pembangunan akan dimulai tahun ini,” kata Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi Papua Barat, Bambang Heriawan Soesanto di Manokwari, Senin (4/1/2016).
Ia menyebutkan, master plan atau rencana induk perkeretaapian Papua Barat sudah selesai. Uji kelayakan dan studi trase segmen satu dan dua, telah disampaikan kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, saat kunjungan ke Papua Barat, 31 Desember 2015.
Studi rencana induk perkeretaapian segmen satu dan dua, kata dia, sudah final dan dibahas pada 14 Desember 2015.
“Intinya kita sudah siap, kolaborasi antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi Papua Barat, untuk studi awal ini sudah final,” kata dia lagi.
Dia berharap, studi lanjutan yakni detail enginer untuk segmen-segmen yang akan dibangun dan kajian analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) dapat dilakukan secepatnya.
Mengenai Amdal, kata dia, Pemprov akan mempercepat, agar pembangunan rel kereta api di daerah tersebut, dapat terlaksana tahun ini sesuai janji presiden.
“Kajian Amdal tidak akan makan waktu lama, paling tiga atau empat bulan sudah selesai. Apalagi trase perkeretaapian ini sudah dibagi menjadi dua segmen, sehingga kalau kajian berjalan sama-sama, akan lebih cepat,”kata dia menambahkan.
Terkait pembangunan ini, kata dia, pihaknya mengusulkan agar pembangunan tersebut dapat dimulai dari Manokwari. Daerah itu dipilih, agar pembangunan trase perkeretaapian di wilayah provinsi Papua dapat segera dimulai.
“Jalur dari Manokwari ke Bintuni, mengarah dan lebih dekat ke Nabire, Provinsi Papua. Sehingga kalau trase di wilayah ini dimulai, pembangunan perkeretaapian di provinsi Papua dapat dimulai, sebab, jalur perkeretaapian dua provinsi terhubung satu sama lain,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan bahwa, Menteri Perhubungan mengimbau agar warga bisa merelakan lahannya, untuk program perkeretaapian ini. Sehingga program tersebut, terlaksana secara lancar. (*)