Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Pemprov Minta Pedagang dan Organda Turunkan Harga

$
0
0

Ilustrasi Logo Organda - Jubi/Ist

Ilustrasi Logo Organda – Jubi/Ist

Jayapura, Jubi – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua meminta pedagang dan Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk segera menurunkan harga jual atau tarif jasa angkutan darat, pasca menurunnya harga bahan bakar minyak (BBM) oleh Pertamina.

“Sebenarnya kalau mau sportif, harus kita hitung lagi (lalu harga diturunkan atau disesuaikan. Tapi nanti ada alasan aneh-aneh (dari pegadang dan pihak angkutan umum) disitu. Tapi pemerintah tetap akan kaji lagi,” kata Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty, di Jayapura, Kamis (7/1/2016).

Loupatty menilai, meskipun harga BBM sudah turun, namun kebiasaan pedagang tak cepat menyesuaikan harga penjualan barang, begitu juga dengan tarif angkutan umum. Oleh karena itu, pemerintah dalam waktu dekat bakal melakukan rapat bersama pihak terkait guna mendorong penurunan harga oleh pedagang dan Organda.

“Kami sambut gembira dengan penurunan BBM. Tapi menyikapi masalah ini kami harus rapat khusus dulu karena penurunan harga biasanya tidak diikuti,” ucapnya.

“Ini juga memang menjadi masalah nasional dan biasanya harga brang Rp500 sulit turun jadi Rp450. Justru kecendrungan tetap bahkan naik. Sehingga kalau BBM naik dan turun harga barang tidak mengikuti. Ini yang sebenarnya kita harus hati-hati dengan kebijakan ini karena akan merugikan sebagian orang,” tambahnya.

Berdasarkan Kepmen ESDM no.2K/12/MEM/2016 yang terbit 4 Januari, tentang harga eceran jenis bahan bakar tertentu dan jenis bahan bakar minyak khusus penugasan, harga jual jenis eceran BBM tertentu minyak solar di Papua sebesar Rp5.650 sementara premium RON 88 Rp6.950. Sedangkan harga jual pertalite Rp8.100, Pertamax Rp11.400, Pertamina Dex Rp17.000. Pertamina memastikan stok BBM berada pada level aman. (Alexander Loen)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15090

Trending Articles