Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15085

BMKG: Penyimpangan Cuaca Masih Terjadi di NTT

$
0
0
Ilustrasi, kemarau berkepanjangan di beberapa wilayah di Indonesia, sebagai dampak El Nino - smeaker.com

Ilustrasi, kemarau berkepanjangan di beberapa wilayah di Indonesia, sebagai dampak El Nino – smeaker.com

Kupang, Jubi – Penyimpangan atau ketidaknormalan cuaca dan iklim masih terus berlangsung di sebagian besar wilayah Nusa Tenggara Timur terhitung akhir 2015 hingga minggu kedua Januari 2016 dan diperkirakan berlangsung hingga akhir Februari nanti.

“Sebagian besar wilayah NTT saat ini masih terganggu kondisi enso yang mengarah ke El Nino kuat yang diprediksikan berlangsung sampai akhir Februari 2016,” kata Kepala Stasiun Klimatologi Lasiana, July Setiyanto, di Kupang, Minggu (10/1/2016).

Hal itu terkait suhu udara yang begitu panas dan diluar kondisi normal melanda sebagian besar wilayah NTT sejak akhir 2015 hingga awal 2016. Padahal biasanya awal Januari terjadi hujan deras.

Dia menyebutkan prakiraan musim hujan dengan zona musim di NTT 2015/2016 seharusnya terjadi di daerah Manggarai Barat bagian utara, Manggarai Timur, Ngada bagian utara, Manggarai, dan daerah di dataran tinggi yang berpotensi curah hujan tinggi.

Namun, awal tahun ini terjadi kondisi berbeda. Hujan di berbagai daerah, seperti Sabu dan Sumba Barat Daya, berhenti dan mengalami kekeringan.

Akibatnya, para petani harus mempunyai cara untuk menyiasati kondisi itu.

July menjelaskan enso el nino kuat masih berlangsung hingga akhir Februari 2016.

Dia menyampaikan pembentukan awan terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua.

Kupang termasuk dalam daerah yang berpengaruh dari dampak El Nino. Hingga dasarian dua Desember 2015, kondisi enso berada pada El Nino kuat.

“Masih berpeluang adanya curah hujan di bulan ini (Januari, Red), tapi intensitasnya hanya ringan atau sedang dan dalam waktu tidak lama. Hal itu disebabkan kondisi angin yang bergerak dari selatan yang berbelok ke timur,” katanya.

Intensitas curah hujan tinggi kurang berpeluang terjadi. Hanya hujan ringan dan sedang.

Tidak hanya NTT, tetapi di Nusa Tenggara Barat juga mengalami dampak yang sama.

“Rata-rata semua daerah di Indonesia terkena dampak El Nino, tapi efeknya berbeda-beda yang dipengaruhi cuaca lokal,” katanya.

Merujuk pada kondisi saat ini, enso menunjukkan El Nino kuat dan terjadi penyimpangan angin, sehingga para petani perlu mengikuti pola musim ini dengan memilih tanaman yang cocok sebagai langkah antisipasi.

Secara terpisah, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, minta petani lahan basah dan kering tidak cemas berlebihan dan panik dengan penyimpangan iklim dan cuaca saat ini, sehingga lupa melakukan tindakan pencegahan dan antisipasi sebagai solusi dan jalan keluarnya.

“Fenomena alam seperti itu bukan hal baru bagi NTTterutama kabupaten-kabupaten yang letak dan karakteristik alamnya memang kurang menunjang untuk menyimpan air hujan, sehingga tidak perlu panik atau saling menyalahkan,” katanya.

Jika terjadi cuaca ekstrem, Gubernur NTT itu minta masyarakat terutama petani, nelayan, dan warga lainnya untuk tidak panik, tetapi siap siaga menghadapi keadaan itu dengan berbgai program yang sedang dijalankan untuk mengatasi kalau terjadi kekurangan air, kekurangan pangan, dan masalah penyakit lainnya. (*)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15085

Trending Articles