Genangan air dalam wilayah kota yang memungkinkan nyamuk akan bersarang. Jubi/Frans L Kobun
Merauke, Jubi – Kepala Distrik Merauke, Hasan Matdoan mengungkapkan, dirinya telah menginstruksikan kepada para lurah agar terus membangun koordinasi baik bersama RT/RW untuk terus melakukan kerja bhakti dengan membersihkan lingkungan masing-masing.
“Memang harus diakui bahwa wabah demam berdarah menjadi ancaman bagi masyarakat dalam wilayah kota dan sekitarnya. Untuk itu, saya telah menginstruksikan para lurah agar menggerakan warganya membersihkan lingkungan secara rutin tiap minggu,” ujar Matdoan Jumat (19/2/2016).
Saat ini, demikian Matdoan, ada anak-anak yang sudah terserang demam berdarah dan sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Merauke. “Kita tidak boleh terlena dan harus melakukan langkah cepat dengan melakukan kerja bhakti secara terus menerus,” pintanya.
Dikatakan, biasanya nyamuk muncul atau bersarang di genangan air maupun tempat sampah. Jika lingkungan tetap bersih, otomatis nyamuk akan lari dan tak bersarang. “Ada cara lain bisa dilakukan yakni melalui fogging atau pengasapan. Tetapi itu sifatnya sementara. Kuncinya adalah bagaimana menjaga kebersihan rumah dengan baik,” tuturnya.
Hampir setiap tahun ditemukan anak-anak terserang demam berdarah dan dirawat di rumah sakit. “Tentunya kita semua menginginkan dan mengharapkan agar tidak boleh ada demam berdarah, apalagi sampai muncul kejadian luar biasa (KLB),” katanya.
Direktur RSUD Merauke, Nevil Mustika beberapa waktu lalu mengaku, sudah ada beberapa anak terserang demam berdarah pada Januari. Jumlahnya sekitar 16 orang, namun lebih banyak dari Asiki, Kabupaten Boven Digoel. Kalau Merauke hanya beberapa orang saja. (Frans L Kobun)