Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15336

Solidaritas Desak Investigasi Independen Soal Kematian di Mbua

$
0
0

Mahasiswa Nduga Gelar Aksi Solidaritas beberapwa waktu lalu (Ist)
Mahasiswa Nduga Gelar Aksi Solidaritas beberapwa waktu lalu (Ist)

Jayapura, Jubi – Solidaritas Korban Jiwa Mbua, mendesak semua pihak membentuk tim investigasi independen untuk melakukan investigasi ulang terhadap kasus kematian puluhan balita pada akhir tahun 2015 lalu.

Kami melakukan konsolidasi untuk membentuk tim investigasi independen,” ujar Sekretaris Solidarias, Soleman Itlay, kepada jurnalis Jubi di Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (3/3/2016).

Hasil investigasi pemerintah terhadap kematian puluhan balita di wilayah yang dimekarakan 2008 dari kabupaten Jayawijaya dinilai tidak akurat dan meyakinkan.

Kementerian kesehatan sudah mengumumkan penyebab kematian tetapi itu bukan penyebab kematian manusia. Virus yang mereka umumkan itu penyebab kematian binatang sebelum kematian manusia,” ujarnya.

Selain itu, jumlah korban jiwa pun masih ada perbedaan antara Dinas Kesehatan Provinsi Papua dengan pihaknya. Solidaritas menemukan 54 korban jiwa dan dinas kesehatan 38 jiwa.

Perbedaan macam ini menggambarkan masalah ini belum tertangani serius. Bisa jadi satu pihak yang benar dan yang lain salah. Atau dua-duanya salah. Kita harus pastikan,” ujarnya.

Dikutip dari harian kompas, (5/12/2015), Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, mengumumkan hasil uji laboratorium yang menunjukkan ada dua virus yang menyerang warga Mbua, yakni Pneumococcus dan Japanese encephalitis.

Mayoritas penyakit akibat Streptococcus pneumonia terjadi pada anak-anak. Penyakit bisa berupa pneumonia atau radang paru-paru serta gangguan pendengaran. Infeksi juga bisa terjadi di bagian saluran pernapasan lain seperti sinus (rongga kecil di belakang tulang pipi dan dahi).

Sementara virus Japanese encephalitis bisa menular dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Biasanya, virus ini ditemukan pada babi dan unggas liar, dan ditularkan ke manusia lewat gigitan nyamuk.

Kelompok rentan terserang Japanese encephalitis adalah anak-anak hingga remaja karena sistem kekebalan tubuh lemah. (Mawel Benny)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15336

Trending Articles