Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15223

Demo ASN RSUD Abepura Tak Ganggu Pelayanan Medis

$
0
0

Salah satu ruangan perawatan wanita RSUD Abepura yang masih melakukan pelayanan kesehatan walaupun sejumlah dokter dan star rumah sakit tersebut melakukan aksi demo – Jubi/Roy Ratumakin.
Salah satu ruangan perawatan wanita RSUD Abepura yang masih melakukan pelayanan kesehatan walaupun sejumlah dokter dan star rumah sakit tersebut melakukan aksi demo – Jubi/Roy Ratumakin.

Jayapura, Jubi – Aksi demo damai yang dilakukan puluhan dokter, perawat dan staf RSUD Abepura beberapa waktu sama sekali tidak mengganggu aktivitas pelayanan di rumah sakit tersebut.

Kegiatan demo yang kami lakukan sama sekali tidak mengganggu aktivitas pelayanan rumah sakit, karena dokter, perawat dan sejumlah staf yang ikut dalam demo itu sudah lepas dinas (jam kerjanya sudah berakhir),” kata koordinator aksi demo Jonas Andato kepada Jubi, Kamis (3/3/2016) melalui sambungan telepon selularnya.

Tuntutan yang dilakukan pihaknya harus segera disikapi terutama menyelesaikan permasalahan jasa pelayanan (BPJS 6 bulan dan KPS 2 bulan tahun 2015) serta Direktur RSUD Abepura harus bertanggung jawab terhadap tidak adanya pelayanan di ruang bersalin serta menghentikan sikap otoriter dan membuat kebijakan yang tidak sesuai dengan aturan dan kondisi riil yang ada di rumah sakit.

Menanggapi pernyataan Direktur RSUD Abepura, Yohanis Manangsang yang mempersilahkan stafnya yang sudah tidak sejalan dengan dirinya agar mencari tempat yang baru, Jonas mengatakan kata-kata tersebut tidak pantas keluar dari seorang pimpinan.

Seorang pimpinan kok ngomongnya seperti itu. Seharusnya dia turun dan bicara dengan kami yang melakukan demo, bagaimana jalan keluarnya agar proses yang selama ini sudah berjalan lebih ditingkatkan bukannya membuat pernyataan yang memperkeruh suasana,” katanya.

Selama ini menurut Jonas, pihaknya selalu melakukan tugas-tugas pelayanan seperti biasanya, namun ada beberapa kebijakan Direktur yang menurutnya sangat otoriter dan tidak melihat rumah sakit secara mendalam, bahkan lebih banyak keluar daerah dengan berbagai kegiatan yang tidak jelas.

Sebelumnya, John Mananggsang menegaskan terkait pergantian pegawai eselon III dan VI tersebut adalah hak prerogatif dirinya sebagai pimpinan tertinggi di rumah sakit tersebut.

Tentu ada hal-hal yang menjadi pertimbangan khusus untuk dilakukan pergantian, sebab kalau tidak ada itu tidak ada reformasi dalam pelayanan. Kalau tidak ada peningkatan dan segala macamnya kita harus ganti,” katanya.

Manangsang juga mempersilahkan stafnya yang sudah tak sejalan dengan dirinya mencari tempat kerja baru. Baik itu dokter, perawat maupun penunjang. “Saya berpikir begitu saja, biar tujuan dari rumah sakit ini tidak terhalang. Apakah itu dokter, perawat dan penunjang silahkan cari jalan, dari pada bikin permusuhan,” ujarnya. (Roy Ratumakin)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15223

Trending Articles