Jayapura, Jubi – Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Holtekam, Jayapura akan beroperasi pada bulan April.
Mantan General Manager PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat (WP2B), Robert Sitorus mengatakan pihaknya sudah memulai proses show pairing.
“Batubara sudah ada dan sudah diuji coba boiringnya sudah nyala dan tinggal penyempurnaan dan penyelesaian jaringan,” katanya kepada Jubi di Kota Jayapura, Kamis (3/3/2016).
Meski demikian ia mengakui bahwa pihaknya masih terkendala di sembilan titik saluran udara tegangan ektsra tinggi (sutet: red) yang berjarak kurang lebih 3,6 kilometer.
“Masih ada sedikit masalah terutama dukungan pemilik tanah tapi secara keseluruhan bisa teratasi. Tapi PLTU pasti jadilah,” katanya.
Ia melanjutkan, Direktur Utama PLN berencana melihat perkembangan PLTU yang berada di Distrik Muaratami, Kota Jayapura pada 17 Maret mendatang.
General Manager PLN, Yohanes Sukrislismono mengatakan akan berkoordinasi lebih lanjut kepada para awak media untuk melihat dari dekat PLTU Holtekam.
“Kita akan bikin acara untuk dapat melihat PLTU Holtekam,” ujarnya.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua menyatakan Kota Jayapura masih membutuhkan daya listrik cukup besar. Agar pemadaman listrik menjadi berkurang, Jayapura pada 2020 harus dipasok 40-60 megawatt.
Menurut Kepala Dinas ESDM Papua Bangun Manurung, saat ini pemadaman listrik kerap kali terjadi di Kota Jayapura dan sekitarnya. Penyebabnya, selain kebutuhan listrik yang terus meningkat, saat ini sedang berlangsung pemeliharaan mesin pembangkit. Namun, setelah pembangkit listrik tenaga uap beroperasi di Genyem, masalah pasokan listrik sedikit teratasi.
“Kondisi listrik di Papua untuk saat ini dengan masuknya jaringan dari PLTA Genyem sudah bisa membantu,” katanya seperti dilansir tempo.co.
Meski demikian, beberapa alternatif, seperti dari pengelola hutan tanaman industri yang bisa membantu energi listrik sebesar 10 megawatt dan PLTU yang dikembangkan di Holtekamp. (Sindung Sukoco)