
Jayapura, Jubi – Pihak berwenang di Fiji mengatakan seorang perempuan dari Pulau Koro telah menjadi korban tewas terbaru dari Topan Tropis Winston. Dengan demikian korban tewas akibat topan ini menjadi 44 orang.
Direktur Kantor Manajemen Bencana Nasional, Akapusi Tuifagalele, kepada media Fiji, Minggu (13/3/2016) mengatakan perempuan yang tak disebutkan namanya itu sempat dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu.
Tuifagalele mengatakan kantonrya tidak memiliki rincian penyebab kematiannya atau jenis luka yang dideritanya karena topan.
Dia menambahkan beberapa pusat evakuasi telah ditutup, namun lebih dari 14.000 orang di Fiji masih ditampung di lebih dari 470 pusat penampungan.
Sementara, relawan dari Selandia Baru di Fiji masih terus berkonsentrasi untuk membangun kembali sekolah-sekolah yang rusak.
Beberapa insinyur, driver dan tenaga medis berada di daerah yang terkena dampak paling buruk, di utara Viti Levu. Namun sebagian besar relawan yang berasal dari Departemen Pertahanan Selandia Baru masih berada di Lau untuk membantu pulau-pulau kecil yang hancur bulan lalu.
Mayor Jenderal Tim Gall, Komandan Gabungan Pasukan yang membantu rakyat Fiji, yang mengunjungi Fiji minggu ini, mengatakan salah satu prioritas mereka adalah membuka kembali persekolahan.
“Sekolah Salana yang rusak parah yang merupakan Sekolah terbesar dan dianggap prioritas oleh pemerintah Fiji untuk segera dibangun dan berjalan kembali. Dan saya dengar beberapa sekolah yang telah selesai dibangun kembali dibuka pada Senin (14/3/2016).
Australia Bishop untuk mengunjungi zona siklon Fiji
Dari Australia, Menteri Luar Negeri Australia mengatakan ia akan mengunjungi Fiji untuk melihat langsung dampak buruk Topan Tropis Winston terhadap perekonomian Fiji.
Julie Bishop mengatakan selama tinggal, dia juga akan bertemu Perdana Menteri Frank Bainimarama dan Menteri Luar Negeri Ratu Inoke Kubuabola.
Kantornya mengatakan pemerintah Australia merespon bencana Topan Winston di Fiji dengan cepat. Australia telah menyalurkan bantuan lebih dari 11 juta dolar AS.
Australia mengirim sekitar 30 penerbangan bantuan ke Fiji untuk memberikan lebih dari 500 ton bantuan kemanusiaan dan peralatan. Juga mengirimkan kapal angkatan laut terbesar mereka, HMAS Canberra, untuk membawa 60 ton pasokan bantuan darurat. (Victor Mambor)