
Nusa Dua, Jubi – Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyerukan semua anggota kerjasama Bali Process untuk bersatu melawan terorisme.
“Kita mengecam keras aksi teror dan mari kita bersatu dalam melawan terorisme,” kata Menlu Retno, sebelum menyampaikan pidato pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Bali Process ke-6, di Ruang Nusantara Hotel Westin Nusa Dua, Bali, Rabu (23/3/2016).
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI untuk menanggapi ledakan bom di Brussel, Belgia, yang berlokasi di Bandara Zaventem dan Stasiun Metro Maelbeek Brussels, Belgia, Selasa (22/3) pagi waktu setempat.
Menlu Retno juga menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Belgia, serta keluarga korban dari kejadian tersebut.
Menlu menegaskan ancaman terorisme telah meningkat dan menjadi ancaman global. Karenanya, diperlukan kerjasama antarnegara, khususnya di kawasan, untuk melakukan deteksi dini dan pengawasan melalui interpol dan organisasi terkait lainnya.
Interpol dan Kantor PBB untuk Urusan Obat-obatan dan Kejahatan Lintas Negara (UNODC) turut hadir dalam Pertemuan Tingkat Menteri Bali Process ke-6 untuk membahas tindak kriminal lintas negara, termasuk terorisme.
Menlu Retno menambahkan dirinya telah menghubungi Duta Besar RI untuk Belgia, Yuri Thamrin, untuk mengetahui situasi yang terjadi dan keadaan WNI yang berada di negara tersebut.
KBRI di Brussels telah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritas setempat untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan menghimbau WNI yang berada di Belgia, khususnya di Brussel, untuk lebih berhati-hati.
KBRI Brussel juga telah membuka hotline bagi WNI di sana maupun publik di Indonesia yang mempunyai kerabat atau saudara yang membutuhkan informasi lebih lanjut di nomor +32478957214 dan +32478405728.
Selasa (22/3) pagi, dua ledakan terjadi di Bandara Zaventem yang berjarak sekitar 10 kilometer dari KBRI di Brussels, dan satu ledakan menyusul kemudian di Stasiun Metro Maelbeek yang berjarak 6,5 kilometer dari lokasi KBRI.
Kantor berita Reuters melaporkan sedikitnya 34 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat ledakan bom di kedua lokasi tersebut.
Pemerintah Belgia telah mengeluarkan status siaga 4 (sangat berbahaya) dan menghentikan semua operasi transportasi publik. (*)