Pelatihan Jurnalis Papua dan Maluku oleh Bank Indonesia- Jubi /Sindung
Jayapura, Jubi – Sebanyak 38 Jurnalis se Maluku dan Papua mengikuti pelatihan Bank Indonesia (BI) di salah satu hotel di Jayapura, 16 -17 Oktober 2015.
Joko Supratikto, Kepala Bank Indonesia Papua, berharap jurnalis mampu mengetahui bagaimana cara penulisan berita terkait ekonomi.
“Saya harapkan jurnalis bisa satu bahasa dan memiliki pemahaman yang sama sehingga berita tidak disalahartikan masyarakat, “ kata Joko, Jumat (16/10/2015).
Sementara itu, Yenni Simanjuntak, Analisis Trimegah Sekuritas, mengungkapkan bagaimana menuliskan laporan keuangan satu lembaga jasa keuangan. Tetapi Yenni mewanti-wanti ada pembanding laporan keuangan bank di daerah lain yang sama, baik aset , utang, dan modal.
“Unsur 5W1H dalam penulisan satu berita, berlaku juga dalam penulisan berita ekonomi. Namun saat ini berita ekonomi secara global sudah banyak dicari pembaca dan banyak masyarakat yang menunggu perkembangan ekonomi dunia saat ini,” katanya.
Ia minta jurnalis membuat berita dengan cara yang paling gampang dimengerti dan menyentuh masyarakat. Bukan berita yang berbelit.
Bayu Widogdo, Wakil Pimpinan Redaksi Bisnis Indonesia, mengungkapkan profesionalisme media atau wartawan tergantung beberapa faktor. Salah satunya kesejahteraan. Dengan mensejahterakan wartawan, media akan mampu mengarahkan wartawannya.
Terkait dengan tantangan media digital, Bayu mengatakan dewasa ini media sosial yang sangat gencar dijadikan sarana sharing oleh masyarakat, sebetulnya memiliki dampak yang besar, baik positif maupun negatif bagi masyarakat sendiri.
“Media sosial ibarat pisau, bisa positif dan negatif. Jika digunakan di dapur, positif. Namun jika untuk melukai orang, berarti negatif. Saya berharap masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial, sama halnya dengan media online,” katanya. (Sindung Sukoco)