Papua No. 1 News Portal | Jubi
Manokwari, Jubi - Pemenuhan gizi seimbang bagi anak, termasuk balita selama masa pandemic Covid-19 belum jadi skala prioritas Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Hal ini tampak dalam program ketahanan pangan di masa pandemi, tak satupun program yang menyentuh gizi anak.
Sementara, dalam Pasal 6 (enam) konvensi hak anak menyatakan, semua anak berhak atas kehidupan. Pemerintah perlu memastikan bahwa anak bisa bertahan hidup dan tumbuh dengan sehat.
Dalam wawancara bersama Jubi, Kepala bidang kesehatan masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Paisei mengakui, tak ada program khusus ketahanan gizi anak di masa pandemi.
Namun pelayanan dilakukan pada umumnya, yaitu pemberian makanan tambahan berupa susu dan biskuit.
Kondisi inipun jadi perhatian serius Unicef yang berkonsentrasi pada perlindungan hak-hak anak. Kepala perwakilan Unicef Papua, Tri Laksono Harisantoso, saat menggelar konferensi pers secara virtual mengakui, Pemerintah belum punya satu konsep pun untuk menjaga ketahanan imun tubuh [khusus anak] di masa pandemi, melalui asupan gizi seimbang.
Sejauh ini, pemenuhan gizi anak dikembalikan pada perlakuan orang tua dalam menyajikan makanan sehat juga bergizi.
Dia pun berharap, peran serta semua pihak termasuk media, dalam memberikan edukasi tentang pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak selama masa pandemi.
“Gizi anak sangat penting di masa pandemic Covid-19, peran serta orangtua sangat diharapkan, tapi selebihnya Pemerintah juga diharapkan punya satu program khusus di masa pandemic, untuk menjaga kondisi gizi anak agar terhindar dari gizi kurang atau masalah lainnya,” kata Tri.
Pemerintah Papua Barat, berkewajiban melindungi 388.115 anak di Provinsi Papua Barat agar tumbuh dan berkembang secara optimal dengan mendorong keluarga, sebagai lembaga pertama dalam memberikan perlindungan pada anak.
Upaya ini akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berahlak mulia dan cinta tanah air di masa Pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Melkianus Werinussa, pada puncak lomba video pendek dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional 2020 di Manokwari, Kamis (23/7/2020).
Peringatan HAN 2020 di masa Pandemi Covid-19, kata Werinussa, adalah momentum untuk meningkatkan kepedulian semua pilar bangsa [orangtua, keluarga, masyarakat, dunia usaha, pemerintah dan media masa] terhadap pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak.
“Melalui kepedulian dalam menghormati, menghargai dan menjamin anak-anak tanpa diskriminasi, serta memastikan segala hal ‘yang terbaik’ untuk pertumbuhan dan perkembangan 388.115 anak di Provinsi Papua Barat,” ujar Werinussa.
Pemerintah Papua Barat juga mengapresiasi kegiatan lomba video pendek bertema ‘yuk peduli Covid-19’ yang diselenggarakan atas kerjasama Pemprov Papua Barat, Unicef dan Hakli (himpunan ahli kesehatan lingkungan) Papua Barat.
“Lewat lomba ini, bisa beri kesempatan bagi anak-anak di masa Pandemi untuk terlibat dalam mengedukasi sesama sesuai dengan ciri khas masing-masing,” katanya. (*)
Editor: Edho Sinaga
↧