Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15079

Kemarau Panjang, Harga Sirih Pinang Melambung

$
0
0

Jayapura, Jubi – Kemarau panjang membuat buah pinang dan sirih sulit di pasaran. Para penjual pinang berebut membeli pinang di pintu belakang Pasar Induk Youtefa. Harga pinang dan sirih naik hingga dua kali lipat dari harga biasa.

“Pinang susah, di Arso dan Keerom juga kosong,” kata Acun (31), warga Kotaraja yang sudah 10 tahun ini menjadi pengumpul pinang, kepada Jubi, Jumat (6/11/2015) pekan lalu.

Dirinya mencari pinang ke Arso. Harga sekarung pinang yang biasanya Rp 150 ribu naik menjadi Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu.  Jika pinang sedang banyak, Acun bisa mendapat satu karung di satu lokasi. Kini ia harus mendatangi empat lokasi.

“Baru sekitar dua bulanan, sejak kemarau panjang. Jualnya tergantung keadaan pasar. Kalau di pasar lagi kosong, otomatis harganya tinggi,” kata Acun.

Dian (37), pedagang Pinang di Pasar Induk Youtefa, menambahkan beberapa waktu terakhir pinang agak susah dicari. Ia memberi pinang per karung Rp 200 ribu sampai Rp 250 ribu. Jualnya Rp 35 ribu per kilo.

Pengecer Pinang, La Aba (33), mengatakan selama ini harga pinang tidak pernah turun.

“Harganya tergantung bentuk pinangnya. Kalau pinangnya bagus bisa Rp 20 ribu per tumpuk. Ada juga yang Rp 10 ribu per tumpuk. Sirih juga naik. Tadinya per karung kita beli Rp 200 ribu sekarang Rp 500 ribu,” kata La Aba, sambil melayani pembeli. (Enrico Karubuy)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15079

Trending Articles