
Bupati Jayapura, Matius Awoitau – Jubi/Engel Wally
Sentani, Jubi – Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Papua makin berkembang pesat dan menjadi kota yang heterogen. Banyak suku dari berbagai daerah mendiami kota dengan luas 225,90 km2 itu.
Oleh karena itu, Bupati Kabupaten Jayapura, Mathius Awoitau meminta kepada warga di kota ini untuk menjaga kebersihan lingkungannya.
“Sebagian besar masyarakat yang tinggal di kota adalah mereka yang datang dari luar daerah ini, wajib untuk menjaga lingkungan dimana mereka tinggal,” katanya ketika ditemui Jubi di ruang kerjanya, Jumat (27/11/2015).
Menurut dia, makin bertambah penduduk di kota itu makin bertambah volume sampah. Karena itu, tiap orang harus bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan. Ia tidak menyebutkan volume sampah yang dihasilkan tiap hari. Namun sejumlah tempat, seperti sekitar pasar Paharaa dan sekitar lapangan Theys, kerap dipenuhi sampah yang menyebabkan air meluap ketika hujan.
“Tidak semua pegawai di kantor bupati tinggal di Kota Sentani, paling banyak di Kota Jayapura, lalu di seputaran danau Sentani dan daerah Sentani Barat. Oleh sebab itu, Kota Sentani adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Ketua Forum Kota Sentani, Deniks Felle meminta kepada Pemerintah Kabupaten Jayapura untuk bertanggung jawab terhadap jumlah sampah yang setiap hari dihasilkan oleh masyarakat kota Sentani.
“Sampah yang dihasilkan oleh masyarakat di Kota Sentani setiap hari cukup banyak. Sentani yang dipenuhi dengan perumahan dan pemukiman mengakibatkan sampah seperti tidak terurus,” kata Deniks Felle. (Engel Wally).