
Bank Indonesia – IST
Manokwari, Jubi/Antara – Bank Indonesia akan membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di seluruh wilayah kabupaten dan kota Provinsi Papua Barat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Provinsi Papua Barat, Henri Tanor, di Manokwari, Senin (14/12/2015), mengatakan tahun ini telah membentuk empat TPID baru untuk melengkapi TPID Provinsi Papua Barat dan Kota Sorong yang sudah terbentuk sebelumnya.
Keempat TPID baru itu adalah TPID Kabupaten Fak-fak, Kaimana, Sorong, dan Tambrauw.
Saat ini, masih ada delapan kabupaten yang belum memiliki TPD, yakni, Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Raja Ampat, Maibrat, dan Sorong Selatan.
“Kami juga akan mendorong TPID untuk aktif berkoordinasi dengan daerah lainnya, dalam upaya meningkatkan kerjasama perdagangan antar daerah, terutama daerah pemasok kebutuhan pangan strategis,” katanya.
Ia menyebutkan inflasi Papua Barat tahun 2015 sempat mencapai delapan persen pada bulan Juni dan Juli.
Pihaknya memprediksi, akhir 2015, inflasi Papua Barat, berada pada kisaran 5,0 hingga 5,5 persen. Hal ini lebih rendah, dibanding bulan yang sama pada tahun 2014 yang mencapai 6,55 persen.
Penurunan inflasi, lanjut Henri, terjadi karena tercapainya kerjasama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, TPID, serta instansi terkait lainnya.
Dia menambahkan peran pemerintah daerah dan instansi terkait lainya cukup besar dalam mengendalikan inflasi dan mengelola ketahanan pangan.
Untuk menjaga ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan dari daerah lain, kata dia, BI akan terus bekerjasama dengan pemerintah daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota.
BI pun akan melanjutkan program klaster yang fokus pada komoditi penyumbang inflasi.
Tahun 2015, BI menfasilitasi program klaster cabai di Kabupaten Manokwari serta cabai dan bawang di Manokwari Selatan. (*)