
Ketua Fraksi Pilamo DPRD Jayawijaya, Rony Elopere – Jubi/Islami
Wamena, Jubi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jayawijaya berharap agar ada suatu kekhususan bagi para kontraktor asli Papua untuk menyelesaikan pekerjaan di tahun anggaran 2015 ini.
Ketua Fraksi Pilamo DPRD Jayawijaya, Rony Elopere, kepada wartawan di Wamena, Rabu (16/12/2015) mengatakan, para kontraktor lokal di wilayah pegunungan tengah Papua meminta kepada Balai Jalan Nasional X Papua untuk agar diberikan waktu tambahan penyelesaian proyek mereka.
Hal tersebut menurut Rony Elopere, diakibatkan banyaknya hambatan dalam menyelesaikan proses pengerjaan proyek mereka, seperti beberapa waktu lalu yang terkendala tentang pengiriman barang ke Wamena karena kurangnya akses penerbangan cargo dan mahalnya harga barang yang saat ini terjadi.
“Para kontraktor ini telah menyampaikan keluhan mereka kepada DPRD Kabupaten Jayawijaya, kondisi saat ini yang terjadi adalah berhubung dengan kontrak yang begitu singkat sehingga dalam waktu singkat ini para pengusaha Papua ini belum bisa selesaikan pekerjaan seperti yang diharapkan,” ujarnya.
Diakui pula, dari hasil tinjauan di lapangan ternyata banyak para kontraktor lokal yang mengeluhkan waktu yang diberikan dalam pengerjaan proyek yang bersumber dari APBN sangat singkat. Selain itu, proses pencairan keuangan telah ditutup dari KPPN Wamena, sehingga berdampak pada kerugian kontraktor lokal karena uang yang belum dicairkan dan secara otomatis dikembalikan ke khas negara.
“Keterlambatan penyelesaian proyek tersebut lebih disebabkan karena adanya permasalahan kekurangan pesawat cargo yang terjadi bulan lalu di Wamena yang tidak bisa membawa bahan bangunan serta adanya kenaikan harga barang,” katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengharapkan kebijakan kepala balai jalan nasional X Papua agar tidak memutuskan kontrak untuk menyelamatkan para pengusaha lokal di Papua, terutama di Pegunungan Tengah Papua.
“Kita meminta perpanjangan waktu dan hari ini KPPN sudah tutup, sehingga pencairan uang itu tidak bisa lagi dan kembali lagi ke negara sehingga ini sangat membuat pengusaha lokal menjerit, sehingga kami harapkan komitmen kepala balai untuk membimbing pengusaha lokal untuk menanggapi ini untuk menyelamatkan para pengusaha lokal Papua, katanya.
Kepala Balai Jalan dan Jembatan Wilayah X Papua, Oesman Marbun hingga berita ini ditulis belum dimintai konfirmasi. (Islami)