Quantcast
Channel: Jubi Papua
Viewing all articles
Browse latest Browse all 15217

Pria Dominasi ODHA di Papua

$
0
0

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai - Jubi/Alex.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, drg. Aloysius Giyai – Jubi/Alex.

Jayapura, Jubi – Data terkini jumlah pengidap HIV dan AIDS di Provinsi Papua yang jumlah mencapai 20.145 orang, 90 persennya akibat dari hubungan seks. Dan yang paling rentan terinfeksi virus mematikan tersebut adalah pria.

Setiap tiga bulan akan muncul lagi dan itu pasti karena penyakit tersebut tidak dilakukan pencegahan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, Aloysius Giyai, kepada wartawan, Selasa (22/12/2015).

Menurut Aloysius yang juga Direktur Eksekutif UP2KP tersebut mengungkapkan jumlah Orang Hidup dengan HIV dan AIDS (ODHA) tersebar di daerah Provinsi Papua. Namun, yang terbanyak ada di Nabire, Timika, Kota Jayapura, Merauke dan Wamena.

Namun ada sejumlah daerah yang sukses menurunkan angka kematian akibat penyakit tersebut. Merauke lajunya turun karena mereka melakukan kiat-kiat menekan HIV dan AIDS dan menjadi salah satu kota percontohan di Papua,” ujarnya.

Selain Merauke, Pania juga gencar melakukan VTC dan pergerakan imunisasi. “Selain Merauke, Paniai juga bisa menjadi daerah percontohan,” katanya.

Pada tahun 2016 mendatang, Dinas Kesehatan Provinsi Papua menargetkan akan menurunkan kasus penderita HIV dan AIDS hingga 2000 kasus. “Intinya, harus dicegah dengan meminum ARV,” ajak Aloysius.

Diakuinya, minum obat ARV satu tantangan terbesar karena masyarakat khususnya ODHA susah diajak minum obat. Padahal imbas dari penyakit ini tidak sedikit, tetap saja tiap hari terus bermunculan.

Harus ditanyakan lagi sama pemerintah setiap kabupaten dan kota juga DPR terkait kasus HIV dan AIDS, jangan hanya dilimpahkan kepada Dinkes Provinsi saja,” katanya.

Sebelumnya, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua menegaskan virus HIV bisa diminimalisir dengan mengkonsumsi Anti Retroviral (ARV) secara rutin.

ARV sendiri adalah sebuah pengobatan yang dapat menghentikan reproduksi HIV di dalam tubuh. Bila pengobatan tersebut bekerja secara efektif, kerusakan kekebalan tubuh dapat ditunda bertahun – tahun dan dalam rentang waktu yang cukup lama sehingga orang yang terinfeksi HIV dapat mencegah AIDS.

Ini yang terus menerus kami sosialisasikan kepada masyarakat di Tanah Papua,” katanya. (Roy Ratumakin)

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 15217

Trending Articles