
Kadis Perindakop dan UKM Kabupaten Jayapura – Jubi / Engel Wally
Sentani, Jubi – Sesuai data yang terhimpun di Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menegah (Perindakop dan UKM) Kabupaten Jayapura, 134 unit koperasi dari 218 di daerah tersebut, atau lebih dari 60 persen, tidak aktif.
Kepala Dinas Perindakop dan UKM Kabupaten Jayapura melalui Kepala Bidang Pendaftaran dan Pemberdayaan Kelembagaan Usaha Koperasi, Oktovina Anto, mengatakan jumlah koperasi yang tidak aktif karena kurang komunikasi di antara pengurus, Badan usaha tidak menetap (hanya pinjam tempat dan nama), dan terbentuk secara tiba-tiba tanpa bantuan pemerintah.
“Dari jumlah yang ada kebanyakan hanya musiman. Ketika ada bantuan pemerintah tentang, tiba-tiba badan usaha ini berdiri. Pengurusnya tidak tahu dimana, anggotanya juga dimana, semuanya kabur,” kata Anto, di Sentani, Kamis (17/9/2015).
Koperasi yang aktif terbanyak adalah Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dengan modal rata-rata Rp 500 juta. Sebagian bergerak di bidang perdagangan (kios).
“Memang tidak mudah menjalankan usaha koperasi. Kelihatannya mudah tetapi dalam pengelolaannya banyak kesalahan,” katanya.
Anto mengatakan dibutuhkan kesabaran dan tanggung-jawab dalam mengelola koperasi karena ada risiko.
“Masyarakat sebenarnya banyak terbantu dari keberadaan koperasi. Hanya saja, banyak yang belum memahami dengan baik apa fungsi koperasi,” katanya.
Sebagai pihak penyedia, Disperindakop dan UKM melakukan pendekatan dan terus mendorong mengembangkan koperasi.
“Setiap tahun kami menggelar pelatihan manajemen koperasi. Kami juga terus mendampingi mereka dan monitoring untuk pengembangan koperasi yang masih aktif,” katanya.
Di tempat terpisah, Pembina Koperasi Mama-Mama Pasar Pharaa Sentani, Deniks Felle, mengatakan hal terpenting yang dilakukan supaya koperasi tetap aktif adalah menjaga keanggotaan serta mengelola aset dan keuangan dengan baik.
“Usaha koperasi berhenti karena pengurus kurang tegasnya terhadap anggotanya. Keuangan merupakan aset penting. Kebanyakan pengurus lebih mementingkan diri sendiri sehingga banyak anggota yang mundur,” katanya. (Engel Wally)