
Kapolres Paniai, AKBP. Leo Nabu dalam suatu kegiatan di Kampung Keniapa, Distrik Yatamo, Paniai – Jubi/Ist
Enarotali, Jubi – Polres Paniai berupaya mewujudkan Paniai aman dan tenteram dalam hal pemberantasan judi toto gelap atau togel, tetapi belum disepakati semua unsur masyarakat.
“Hingga saat ini togel dan perjudian lain tetap kami berantas. Intinya semua elemen masyarakat juga sepakat untuk berantas,” kata Kapolres Paniai, AKBP Leo Nabu kepada Jubi, Jumat (8/1/2015).
Kata Nabu, banyak aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberantasan judi togel, dadu, sabung ayam dan sejenisnya, bahkan minuman keras (miras). Menurut dia, jika anggota kepolisian terlibat dalam perjudian tersebut, maka akan tetap diproses.
“Anggota saya tidak boleh gabung itu. Berapa kali kami operasi masyarakat kan kami tangkap, Pak Bupati juga sangat tidak setuju dengan barang itu (judi),” katanya.
Seorang warga Paniai, Martin mengakui bahwa di Enarotali dan sekitarnya, sejumlah agen togel menjual shio dan angka untuk sehari tiga kali main.
“Di sini ada istilah Sydney, Singapura dan Hongkong. Jadi, kalau Sydney itu biasa pasang siang hari dan keluarnya jam 4 sore. Terus untuk Singapura itu pasangnya sore hari dan angka akan keluar pada malam hari tepat jam 8, sedangkan untuk Hongkong itu biasanya pasang jam 9 malam dan keluar angkanya pada jam 4 subuh,” katanya.
Ia menduga banyak kios yang diramaikan oleh aktivitas judi tersebut.
“Jadi, jujur saja ya. Di Paniai ini tidak ada peredaran uang dengan leluasa. Sehingga dengan togel dan dadu ini satu-satunya kita (masyarakat) bisa mendapatkan uang. Sisi ini Bupati dan jajarannya harus pahami,” katanya.
Informasi yang dihimpun Jubi menyebutkan, sejumlah agen telah membuka cabang-cabang di kampung-kampung yang jauh dari perkotaan. Tiap hari bahkan transaksi judi sangat ramai. (Abeth You)